Sulawesi Tenggara, SULTRAX.ID – Publikasi Analisis Komparasi Keuangan Rumah Sakit-BLUD Se Sulawesi Tenggara ini disajikan berdasarkan data yang kami himpun dari hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melalui Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Daerah (IHPD) Tahun 2023 Sulawesi Tenggara yang dapat di akses oleh masyarakat luas.
Situasi Kinerja Keuangan BLUD Provinsi Sulawesi Tenggara ini memberikan gambaran penting tentang kondisi keuangan setiap BLUD di Provinsi Sulawesi Tenggara. Data utama yang kami himpun dari Laporan BPK telah kami visualisasikan dalam bentuk tabel agar lebih mudah bagi pembaca yang dapat Anda lihat pada Tabel 1 dibawah yang selanjutnya pada tiap bagian akan kami visualisasikan. Selain itu pola apa saja yang kami temukan dari data tersebut akan turut kami bahas. Kami harap publikasi ini dapat memberi gambaran kepada publik, khususnya masyarakat Sulawesi Tenggara. Sebagai pengguna layanan publik, masyarakat memiliki hak untuk menuntut akuntabilitas dan transparansi sejauh mana dana publik digunakan secara efisien. Data ini juga dapat memberikan dasar untuk melakukan reformasi manajemen di tingkat BLUD Sulawesi Tenggara.
Tabel Kinerja BLUD Sulawesi Tenggara 2023
Tabel berikut dibawah menampilkan data utama seperti kewajiban, aset, pendapatan, beban, serta laba/rugi masing-masing BLUD di Sulawesi Tenggara. Sebagai catatan: terdapat tiga BLUD pada tabel tidak memiliki data lengkap pendapatan, beban dan laba. Ketidaklengkapan data ini berasal dari laporan IHPD 2023 BPK dan bukan hasil penyuntingan. Hal ini juga menimbulkan pertanyaan bagi kami!
No | Pemerintah | Nama | Kewajiban | Ekuitas | Aset | Pendapatan | Beban | Laba/(rugi) |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Prov. Sulawesi Tenggara | RSUD Bahteramas | 19.985.911.468.00 | 555,929,017,168.00 | 575,914,928,636.00 | Tidak tersedia | Tidak tersedia | Tidak tersedia |
2 | Kabupaten Muna | RSUD Kab. Muna | 1,300,028,532.00 | 183,190,267,018.00 | 184,490,295,550.00 | 69,703,343,619.00 | 63,626,832,489.00 | 6,076,511,130.00 |
3 | Kabupaten Konawe | BLUD RS Konawe | 17,843,915,800.67 | 219,174,093,744.45 | 237,018,045,545.12 | 80,811,978,556.00 | 88,490,356,163.00 | -28,568,207,714.00 |
4 | Kabupaten Kolaka | BLUD RS Benyamin Guluh | 13,431,714,352.00 | 498,493,218,973.34 | 511,924,933,325.34 | Tidak tersedia | Tidak tersedia | Tidak tersedia |
5 | Kabupaten Bombana | RSU Kab. Bombana | 10,710,765,482.00 | 172,317,747,544.00 | 183,028,513,026.00 | 57,815,266,742.00 | 49,269,456,872.00 | 8,630,068,114.00 |
6 | Kabupaten Wakatobi | RSUD Kab. Wakatobi | 1,384,751,686.75 | 111,171,599,613.84 | 112,556,351,300.59 | 34,427,844,398.00 | 23,165,289,869.00 | 1,870,113,664.00 |
7 | Kabupaten Kolaka Utara | RSUD HM Djafar Harun | 2,815,202,494.00 | 64,032,317,088.27 | 66,847,519,582.27 | 25,699,780,998.44 | 30,198,239,717.11 | -4,498,458,718.23 |
8 | Kabupaten Konawe Selatan | RSD Konawe Selatan | 6,230,743,016.00 | 92,081,436,703.54 | 98,312,179,719.54 | Tidak tersedia | Tidak tersedia | Tidak tersedia |
9 | Kabupaten Konawe Utara | BLUD RS Konawe Utara | 2,422,107,137.00 | 61,177,703,917.24 | 63,599,811,054.24 | 26,793,248,978.00 | 29,207,034,749.07 | -2,413,785,771.07 |
10 | Kota Kendari | BLUD UPT Angkutan Umum Translulo | 0.00 | 335,077,231.40 | 335,077,231.40 | 229,142,709.00 | 207,245,585.00 | 21,897,124.00 |
11 | Kota Kendari | BLUD RSUD Kota Kendari | 17,821,397,728.52 | 185,546,207,727.69 | 203,367,605,456.21 | 121,174,960,004.00 | 163,205,483,585.00 | 42,030,523,581.00 |
12 | Kota Bau-Bau | RSUD Kota Baubau | 4,997,881,404.00 | 132,208,122,301.00 | 137,206,003,705.00 | 101,075,814,959.00 | 13,934,113,381.00 | -6,973,727,303.00 |
13 | Kabupaten Buton | RSUD Kab. Buton | 1,799,649,486 | 68,595,192,052 | 70,394,841,538 | 30,653,470,253 | 37,997,023,134 | -7,343,552,881 |
Berdasarkan data diatas pola terlihat menunjukkan kinerja yang beragam di antara BLUD di Sulawesi Tenggara, beberapa diantaranya:
- Unggul: RSUD Kota Kendari mencatatkan laba tertinggi sebesar Rp42 miliar, dengan pendapatan mencapai Rp121 miliar. Ini menunjukkan manajemen yang efisien dalam mengelola sumber daya.
- Keberhasilan yang Proporsional: RSU Kabupaten Bombana menjadi contoh keberhasilan yang proporsional, di mana dengan aset senilai Rp183,03 miliar, BLUD ini mampu mencatat laba Rp8,6 miliar dari pendapatan Rp57 miliar. Ini menunjukkan efisiensi pengelolaan aset yang baik meskipun dengan sumber daya yang lebih kecil. RSU ini Bombana menunjukkan pengelolaan keuangan yang lebih baik dibanding daerah dengan aset lebih besar, seperti Konawe dan Kolaka.
- Tertinggal: RSUD Kabupaten Buton dan RSUD Kota Baubau mencatat kerugian masing-masing Rp7,3 miliar dan Rp6,9 miliar, meskipun memiliki pendapatan yang signifikan.
Berdasarkan data kewajiban BLUD di Sulawesi Tenggara tahun 2023 diatas, total kewajiban seluruh unit mencapaiRp 108,62 miliar, dengan nilai tertinggi tercatat di RSUD Bahteramas sebesar Rp 19,98 miliar, yang mengindikasikan besarnya tanggung jawab finansial dalam pelayanan kesehatan, sedangkan nilai kewajiban terendah yang bukan nol berada di RSUD Kabupaten Muna sebesar Rp 1,30 miliar. Uniknya, BLUD UPT Angkutan Umum Translulo tidak memiliki kewajiban sama sekali. Jika melihat pola, rumah sakit dengan kapasitas lebih besar seperti RSUD Bahteramas dan BLUD RS Konawe cenderung memiliki kewajiban yang lebih besar dibandingkan rumah sakit di wilayah yang lebih kecil seperti RSUD Kabupaten Wakatobi dan RSUD Kabupaten Buton. Selain itu, mayoritas rumah sakit memiliki kewajiban di bawah Rp 10 miliar, dengan hanya lima BLUD yang mencatat kewajiban lebih dari angka tersebut. Pola ini mencerminkan korelasi antara skala operasional rumah sakit dan tingkat kewajibannya, di mana rumah sakit utama di kota besar atau pusat provinsi cenderung menghadapi kewajiban yang lebih besar dibandingkan dengan rumah sakit daerah.
BLUD dengan Aset Terkecil
- RSUD HM Djafar Harun (Kolaka Utara): Memiliki aset senilai Rp66,84 miliar, namun mencatat kerugian sebesar Rp4,49 miliar. Hal ini mengindikasikan perlunya perbaikan manajemen operasional.
- RS Konawe Utara: Asetnya sebesar Rp63,59 miliar, tetapi mencatat kerugian sebesar Rp2,41 miliar, menunjukkan tantangan yang sama dengan BLUD Kolaka Utara.
- UPT Angkutan Umum Translulo Kendari: Dengan aset terkecil sebesar Rp335 juta, unit ini mencatat laba kecil sebesar Rp21,89 juta, menunjukkan skala operasional yang sangat kecil dibandingkan BLUD lainnya.
BLUD dengan Aset Menengah
- RSU Kabupaten Bombana: Memiliki aset sebesar Rp183,03 miliar, RSU ini mencatatkan laba sebesar Rp8,63 miliar, menunjukkan pengelolaan aset yang cukup baik meskipun skalanya lebih kecil dibanding RSUD besar lainnya.
- RSUD Kab. Muna: Asetnya sebesar Rp184,49 miliar dengan laba Rp6,07 miliar. Rasio laba terhadap aset menunjukkan kinerja yang cukup baik dalam memanfaatkan aset yang dimiliki.
- RSUD Kab. Wakatobi: Dengan aset sebesar Rp112,56 miliar, RSUD ini menghasilkan laba sebesar Rp1,87 miliar, mencerminkan kinerja yang moderat dalam pengelolaan aset.
BLUD dengan Kepemilikan Aset Terbesar
- RSUD Bahteramas: Dengan aset mencapai Rp575,91 miliar, RSUD Bahteramas memimpin sebagai BLUD dengan aset terbesar. Ini mencerminkan investasi besar pemerintah daerah dalam mendukung layanan kesehatan regional. Namun, data pendapatan dan beban tidak tersedia, sehingga efisiensi penggunaan aset ini sulit dinilai.
- RS Benyamin Guluh, Kolaka: Menempati posisi kedua, asetnya sebesar Rp511,92 miliar. Meski data pendapatan dan beban tidak dilaporkan, besarnya aset menunjukkan peran strategis dalam melayani masyarakat Kolaka dan sekitarnya.
- RSUD Kota Kendari: Dengan aset senilai Rp203,36 miliar, RSUD ini berhasil mengelola keuangannya dengan baik, menghasilkan laba tertinggi sebesar Rp42,03 miliar. Ini menunjukkan efisiensi tinggi dalam memanfaatkan asetnya.
Rasio Ekuitas terhadap Total Aset adalah metrik keuangan yang digunakan untuk menilai sejauh mana aset suatu entitas dibiayai oleh ekuitas (modal sendiri) dibandingkan dengan kewajiban (utang). Dalam konteks BLUD, rasio ini memberikan gambaran tentang stabilitas keuangan masing-masing BLUD dan kemampuan mereka untuk mengelola aset secara mandiri tanpa terlalu bergantung pada pendanaan eksternal atau utang. |
Analisis Rasio Ekuitas terhadap Total Aset pada visualisasi 13 BLUD di Sulawesi Tenggara diatas menunjukkan kondisi keuangan yang relatif stabil dengan variasi rasio antara 91,25% hingga 100%.
Rentang rasio yang sempit ini mengungkapkan profil keuangan yang menarik. Delapan dari 13 BLUD memiliki rasio di atas 95%, menandakan tingkat kemandirian keuangan yang tinggi. BLUD UPT Translulo mencapai rasio sempurna 100%, menjadi contoh ideal, sementara RSUD Bahteramas dengan rasio 96,53% menunjukkan manajemen keuangan yang sangat solid.
Meskipun terdapat variasi pada ke 13 BLUD tersebut, tidak ada BLUD yang menunjukkan risiko keuangan signifikan. RSUD Kota Kendari (91,25%) dan BLUD RS Konawe (92,45%), meskipun memiliki rasio terendah, tetap berada dalam kategori keuangan sehat. Perbedaan ini lebih mencerminkan nuansa pengelolaan keuangan daripada kelemahan struktural.
Faktor-faktor yang memengaruhi variasi rasio meliputi perbedaan struktur pendanaan, mekanisme pengelolaan aset, dan sumber pendapatan unik setiap BLUD. Kelompok BLUD dengan rasio tinggi menunjukkan kemampuan untuk mendanai sebagian besar asetnya melalui modal internal, yang mengindikasikan fleksibilitas keuangan dan risiko minimal.
Dampak jangka panjang dari stabilitas ini sangat positif. Rasio ekuitas tinggi menandakan kemandirian keuangan, risiko financial rendah, dan potensi investasi internal yang kuat. Hal ini memungkinkan BLUD untuk lebih leluasa dalam melakukan perencanaan dan pengembangan layanan kesehatan terhadap publik.
Kesimpulan dari Analisis Rasio Ekuitas terhadap Total Aset adalah bahwa BLUD di Sulawesi Tenggara menunjukkan kondisi keuangan yang sangat baik. Pemerintah daerah disarankan untuk terus mempertahankan dan mendukung praktik manajemen keuangan yang telah terbukti efektif ini, dengan fokus berkelanjutan pada pengoptimalan pengelolaan aset dan modal.
Rasio kewajiban terhadap aset atau debt-to-assets ratio (DAR) digunakan untuk menilai stabilitas struktural keuangan. Secara umum, nilai rasio utang terhadap aset yang baik adalah < 50%. Dalam konteks ini, keuangan sehat merujuk pada kemampuan BLUD di Sulawesi Tenggara untuk melunasi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang tanpa risiko gagal bayar. |
Berdasarkan data yang ada dan visualisasi diatas, rasio kewajiban terhadap aset di 13 BLUD dan RSUD di Sulawesi Tenggara menunjukkan rata-rata yang rendah, yaitu sekitar 3,59%. BLUD RSUD Kota Kendari memiliki rasio tertinggi sebesar 8,76%, sementara BLUD UPT Angkutan Umum Translulo mencatat rasio 0%, tanpa kewajiban yang dilaporkan. Institusi dengan aset besar, seperti RSUD Bahteramas (aset Rp575,9 miliar) dan BLUD RS Benyamin Guluh (aset Rp511,9 miliar), berhasil menjaga rasio kewajiban masing-masing pada angka rendah 3,47% dan 2,62%.
Temuan ini menunjukkan bahwa sebagian besar institusi memiliki stabilitas keuangan yang baik, dengan kewajiban yang relatif kecil dibandingkan aset. Namun, institusi dengan rasio lebih tinggi, seperti RSUD Kota Kendari dan BLUD RS Konawe, mungkin memerlukan perhatian lebih untuk memastikan bahwa kewajiban yang ada dikelola secara optimal. Data ini memberikan indikasi bahwa pengelolaan kewajiban terhadap aset di institusi-institusi ini masih dalam kategori sehat, mendukung keberlanjutan operasional dan pelayanan publik.
- Pages:
- 1
- 2