Data Kendaraan di Sulawesi Tenggara Oktober 2024: Sebaran, Analisis, dan Peluang Bisnis

Laporan ini menyajikan analisis data jumlah kendaraan di Sulawesi Tenggara pada Oktober 2024. Analisis ini bertujuan memberikan gambaran mengenai distribusi dan perkembangan kendaraan, serta dampaknya terhadap sektor ekonomi dan sosial di wilayah Sulawesi Tenggara.

Data Kendaraan di Sulawesi Tenggara Oktober 2024

Pembaruan terakhir: 2024-10-29 23:06:59 Sumber: Korlantas Polri 
WILAYAHMPBUSMBSPD MOTORRANSUSTOTALPERSENTASE
KENDARI93.30718521.259346.107120461.07137,41
KOLAKA29.356576.681124.21640160.36413,01
KONAWE15.528284.59897.00225117.1899,51
KONAWE SELATAN11.715145.68088.51235105.9678,60
BAU-BAU17.321263.35277.9701998.7048,01
MUNA7.03842.48063.2912272.8405,91
BOMBANA3.31751.72636.0831941.1513,34
BUTON3.008211.59533.5032338.1543,10
KONAWE UTARA2.841101.46920.6942525.0402,03
WAKATOBI2.9121063120.6461124.2141,96
KOLAKA UTARA3.989577319.1212923.9201,94
KOLAKA TIMUR1.84451.01219.021921.8921,78
BUTON UTARA2.223462711.3851614.2581,16
MUNA BARAT63912857.33168.2650,67
BUTON TENGAH72534586.638137.8370,64
BUTON SELATAN55722826.12566.9740,57
KONAWE KEPULAUAN28552074.20614.7040,38
(TAK DIISI)000580580,00
TOTAL196.60538553.115981.9094191.232.602

Tabel diatas menunjukkan data sebaran jumlah kendaraan di berbagai wilayah di bawah pengawasan POLDA Sulawesi Tenggara. Berdasarkan data Terdapat lima kategori kendaraan:

  1. Jumlah Kendaraan per Kategori:
    • Sepeda Motor merupakan jenis kendaraan terbanyak di Sulawesi Tenggara dengan total 981.909 unit, atau sekitar 79,7% dari seluruh kendaraan di wilayah ini. Dominasi ini kemungkinan disebabkan oleh harga yang lebih terjangkau dan efisiensi bahan bakar, serta kemampuan manuver di jalanan yang mungkin tidak selalu optimal.
    • Mobil Penumpang (MP) merupakan kategori terbesar kedua dengan total 196.605 unit (sekitar 15,9% dari total kendaraan).
    • Mobil Bermuata (MB) dan Bus memiliki jumlah yang relatif kecil, yaitu masing-masing 53.115 unit (4,3%) dan 385 unit (0,03%).
  2. Wilayah dengan Kendaraan Terbanyak:
    • Kota Kendari (Ibu Kota) menempati posisi pertama dengan 461.071 unit kendaraan, yang menyumbang sekitar 37,41% dari total kendaraan di Sulawesi Tenggara.
    • Kolaka berada di posisi kedua dengan 160.364 unit (13,01%).
    • Wilayah lainnya, seperti Konawe dan Konawe Selatan, memiliki jumlah kendaraan di kisaran 117.189 dan 105.967 unit, masing-masing memberikan kontribusi 9,51% dan 8,6% dari total kendaraan.
  3. Wilayah dengan Kendaraan Sedikit:
    • Beberapa wilayah, seperti Buton Selatan dan Konawe Kepulauan, memiliki jumlah kendaraan yang relatif rendah, yaitu masing-masing 6.974 dan 4.704 unit.

Data ini memberikan wawasan mengenai distribusi kendaraan di Sulawesi Tenggara, yang memiliki implikasi pada kebijakan transportasi, pengaturan lalu lintas, dan penyebaran infrastruktur di wilayah Sulawesi Tenggara. Berikut adalah beberapa analisis kualitatif berdasarkan data yang tersedia:

  1. Pusat Kegiatan Ekonomi dan Populasi:
    • Wilayah Kendari sebagai ibu kota memiliki jumlah kendaraan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya hampir tiga kali lipat dibandingkan Kolaka di posisi kedua. Hal ini mencerminkan bahwa Kendari merupakan pusat aktivitas ekonomi, sosial, dan pemerintahan di Sulawesi Tenggara, sehingga menarik lebih banyak kendaraan.
    • Kepadatan kendaraan yang tinggi di wilayah ini berpotensi meningkatkan masalah lalu lintas dan polusi udara. Situasi ini menuntut adanya pengaturan lalu lintas serta peningkatan infrastruktur transportasi..
  2. Distribusi Sepeda Motor yang Tinggi:
    • Sepeda motor mendominasi jumlah kendaraan di seluruh wilayah, yang mungkin disebabkan oleh harga yang lebih terjangkau, efisiensi penggunaan bahan bakar, dan kemudahan manuver di jalan yang mungkin belum optimal. Hal ini juga dapat mengindikasikan bahwa transportasi publik masih terbatas atau tidak sepenuhnya memenuhi kebutuhan masyarakat di beberapa wilayah.
  3. Konawe Kepulauan dan Buton Selatan adalah wilayah dengan kepemilikan kendaraan paling sedikit. Ini mengindikasikan rendahnya tingkat urbanisasi dan kemungkinan akses yang terbatas terhadap sarana transportasi di daerah-daerah ini.
  4. Ketimpangan Jumlah Kendaraan Antara Wilayah dan geografi Pulau:
    • Ketimpangan antara wilayah berpotensi menunjukkan perbedaan aksesibilitas atau tingkat kemajuan ekonomi antar daerah. Wilayah dengan jumlah kendaraan lebih sedikit mungkin memerlukan pembangunan infrastruktur transportasi yang lebih baik atau pengembangan ekonomi yang lebih merata. Beberapa kabupaten/kota, seperti Wakatobi dan Buton, terdiri dari pulau-pulau kecil. Ini mempengaruhi kebutuhan dan pola kepemilikan kendaraan karena sebagian besar mobilitas antar pulau memerlukan perahu atau kapal, dan kendaraan darat digunakan lebih terbatas.
  1. Perbandingan Kendaraan per Wilayah:
    • Jika dibandingkan, Kota Kendari memiliki jumlah kendaraan yang hampir tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan wilayah Kolaka, yang menempati posisi kedua.
    • Beberapa wilayah seperti Buton Selatan dan Konawe Kepulauan memiliki jumlah kendaraan yang kurang dari 1% dari total kendaraan di Sulawesi Tenggara, menunjukkan disparitas yang cukup signifikan.
  2. Proporsi Mobil Penumpang vs Sepeda Motor:
    • Secara keseluruhan, proporsi mobil penumpang lebih tinggi di wilayah perkotaan seperti Kendari dibandingkan di wilayah lain. Hal ini dapat mencerminkan daya beli yang lebih tinggi atau kebutuhan mobilitas yang berbeda di wilayah urban dibandingkan dengan wilayah rural atau kepulauan.
  3. Proporsi Kendaraan Khusus (RANSUS):
    • Kendaraan khusus memiliki distribusi yang sangat kecil di seluruh wilayah, dengan total 419 unit. Namun, Kendari memiliki proporsi RANSUS yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lain, mungkin untuk mendukung kegiatan pemerintahan atau industri tertentu yang membutuhkan kendaraan khusus.

Analisis Rasio Kendaraan Perkapita

Rasio kendaraan per kapita mengukur jumlah kendaraan yang dimiliki setiap 1.000 penduduk di suatu wilayah, yang dapat mencerminkan tingkat kesejahteraan ekonomi dan aksesibilitas terhadap transportasi pribadi. Dengan menghitung rasio ini, kita bisa melihat tingkat kepemilikan kendaraan di tiap wilayah, yang sering kali mencerminkan kesejahteraan ekonomi dan aksesibilitas masyarakat terhadap transportasi pribadi. Wilayah dengan rasio kendaraan per kapita yang tinggi menunjukkan tingkat kepemilikan kendaraan pribadi yang tinggi, sedangkan rasio yang rendah mungkin mengindikasikan ketergantungan pada transportasi umum atau keterbatasan daya beli.

Berikut adalah analisis komprehensif yang akan mencakup berbagai pendekatan tambahan untuk memahami relevansi antara jumlah penduduk dan kendaraan di wilayah Sulawesi Tenggara. Data yang digunakan adalah:

Jumlah Kendaraan per Jenis :Jumlah Penduduk per Wilayah :
Data kendaraan mencakup kategori seperti mobil penumpang, bus, mobil barang, sepeda motor, dan kendaraan khusus (rangsus) per wilayahJumlah penduduk untuk setiap kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara, tahun 2023

Langkah Analisis yang kami lakukan:

  1. Rasio Kendaraan per Kapita (per 1.000 penduduk) untuk setiap wilayah.
  2. Segmentasi Preferensi Kendaraan berdasarkan jenis kendaraan per kapita.
  3. Kepadatan Kendaraan dan Distribusi Kendaraan di wilayah padat vs. wilayah kurang padat.
  4. Potensi Dampak Sosial-Ekonomi dan Lingkungan dari kepemilikan kendaraan.
  5. Identifikasi Anomali: Wilayah yang memiliki rasio kendaraan per kapita yang sangat tinggi atau rendah, serta potensi faktor penyebab.
Rasio Kendaraan per Kapita =Total Kendaraan di Wilayah​ X 1000
Jumlah Penduduk di Wilayah

Rasio Kendaraan per Kapita Vs Jumlah Penduduk 2023 Sulawesi Tenggara

Rasio jumlah kendaraan per 1.000 penduduk di beberapa wilayah Sulawesi Tenggara:
rasio jumlah kendaraan per 1.000 penduduk di beberapa wilayah Sulawesi Tenggara
WilayahTotal Kendaraan (2024)Penduduk 2023Rasio Kendaraan per 1,000
Kota Kendari461,071364.2201,266.33
Kolaka160,364245.930652.07
Konawe117,189269.520434.81
Konawe Selatan105,967323.790327.27
Muna72,480224.690322.58
Buton38,154120.210317.39
Konawe Utara25,04072.250346.57
Bombana41,151158.110260.27
Wakatobi24,214116.450207.93
Kolaka Utara23,920145.640164.24
Kolaka Timur21,892125.770174.06
Buton Utara14,25868.950206.79
Muna Barat8,76189.29098.12
Buton Tengah7,837119.46065.60
Buton Selatan4,70499.58047.24
Konawe Kepulauan4,70439.000120.62
Kota Baubau98.704166.50594

Kota Kendari memiliki rasio kendaraan per kapita tertinggi dengan 1.266 kendaraan per 1.000 penduduk, yang mencerminkan tingkat kepemilikan kendaraan pribadi yang sangat tinggi.

Wilayah seperti Kolaka dan Konawe Utara juga memiliki rasio kendaraan per kapita yang relatif tinggi, masing-masing 652 dan 347 kendaraan per 1.000 penduduk

Peluang Bisnis Berdasarkan Data Kendaraan di Sulawesi Tenggara Ini

Berdasarkan data kendaraan di Sulawesi Tenggara ini, terdapat beberapa peluang bisnis yang dapat diidentifikasi:

Penjualan dan Perawatan Kendaraan

  • Penjualan Sepeda Motor dan Suku Cadang: Tingginya dominasi sepeda motor, terutama di wilayah Kendari, Kolaka, dan Konawe, menciptakan peluang besar bagi bisnis penjualan sepeda motor dan suku cadangnya. Bengkel motor dan toko sparepart memiliki potensi yang besar di wilayah ini, mengingat tingginya permintaan.
  • Layanan Perawatan Kendaraan: Jumlah kendaraan yang terus meningkat, khususnya di wilayah urban, membuka peluang untuk bisnis bengkel mobil, perawatan motor, dan toko suku cadang di kota-kota padat kendaraan seperti Kendari.

Layanan Pencucian Kendaraan

  • Cuci Sepeda Motor dan Mobil: Mengingat jumlah kendaraan yang tinggi, khususnya sepeda motor, bisnis pencucian kendaraan memiliki potensi besar, terutama di kota-kota seperti Kendari dan Kolaka. Metode seperti cuci motor bertekanan tinggi atau otomatis bisa memberikan efisiensi.
  • Layanan Tambahan: Pelapisan anti karat, detailing, dan layanan berbasis keanggotaan untuk pelanggan tetap dapat meningkatkan pendapatan di bisnis pencucian ini.

Asuransi Kendaraan

  • Peluang Asuransi Kendaraan: Dengan meningkatnya jumlah kendaraan, bisnis asuransi kendaraan juga berpotensi berkembang, khususnya di kalangan pemilik kendaraan di Kendari dan Kolaka yang ingin melindungi aset mereka. Penelitian lebih lanjut mengenai minat dan kesadaran masyarakat terkait asuransi perlu dilakukan.

Transportasi Umum dan Ride-Sharing

  • Pengembangan Transportasi Umum: Meskipun sepeda motor dominan, ada peluang untuk meningkatkan transportasi umum, seperti layanan bus di Kendari, untuk mengurangi kepadatan kendaraan pribadi.
  • Layanan Ride-Sharing: Peluang bisnis ride-sharing dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang membutuhkan mobilitas namun tidak memiliki kendaraan pribadi, terutama di wilayah urban.

Logistik dan Transportasi Barang

  • Jasa Logistik dan Distribusi: Dengan adanya 53.051 kendaraan barang di wilayah ini, khususnya di Kendari dan Kolaka, bisnis logistik dan distribusi sangat potensial untuk mendukung aktivitas ekonomi. Layanan angkutan barang dan pengiriman antar wilayah dapat menjawab kebutuhan industri lokal.
  • Pergudangan: Peningkatan aktivitas logistik juga membuka peluang untuk bisnis pergudangan di wilayah dengan akses pelabuhan, seperti Kendari dan Baubau.

Inovasi Kendaraan Listrik

  • Pengembangan Kendaraan Listrik: Mengingat dominasi sepeda motor, transisi menuju motor listrik bisa dimulai di wilayah dengan jumlah kendaraan tinggi seperti Kendari. Peluang ini mencakup penjualan motor listrik, instalasi stasiun pengisian daya, serta layanan perawatan kendaraan listrik.
  • Target Wisata Ramah Lingkungan: Di Wakatobi, kendaraan listrik (khususnya sepeda motor listrik) dapat mendukung citra pariwisata ramah lingkungan, mengingat minat pasar pada kendaraan yang ramah lingkungan.

Kesimpulan

Data terbaru pada Oktober 2024 menunjukkan bahwa sepeda motor mendominasi jumlah kendaraan di Sulawesi Tenggara, terutama di kota-kota besar seperti Kendari. Tingginya tingkat kepemilikan kendaraan ini mencerminkan perkembangan ekonomi, namun juga menimbulkan tantangan infrastruktur seperti kemacetan dan kebutuhan pengaturan lalu lintas yang lebih baik.

Peluang bisnis yang signifikan muncul di sektor otomotif, meliputi penjualan sepeda motor, layanan pencucian kendaraan, perawatan, dan asuransi kendaraan. Selain itu, terdapat peluang untuk mengembangkan transportasi umum serta memperkenalkan kendaraan listrik di wilayah dengan kepadatan kendaraan tinggi. Inovasi ini tidak hanya menjawab kebutuhan masyarakat tetapi juga mendukung tren kendaraan ramah lingkungan.

Analisis data kendaraan Sulawesi Tenggara ini bisa menjadi dasar kebijakan pemerintah dalam meningkatkan aksesibilitas dan infrastruktur transportasi, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi wilayah secara berkelanjutan.

Berita Terkait

Penduduk Sulawesi Tenggara 2024 Kota Kendari Terpadat

Penduduk Sulawesi Tenggara 2024 Tembus 2,75 Juta Jiwa, Kota Kendari Terpadat

Durasi Baca: 0:30 menit

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara mencapai 2,75 juta jiwa per Juni 2024. Secara administrasi, Sulawesi Tenggara terbagi…

Baca Berita
Total Dana Desa 2025 Sulawesi Tenggara

Total Dana Desa 2025 Semua Kabupaten Sulawesi Tenggara

Durasi Baca: 2:52 menit

Pemerintah Pusat telah mengalokasikan dana desa tahun 2025 untuk seluruh kabupaten di Sulawesi Tenggara. Berdasarkan data resmi dari kementerian keuangan, total dana yang dialokasikan mencapai Rp1,44 triliun, dengan rincian dan…

Baca Berita
Rincian Dana Desa Konawe 2025

Dana Desa Kabupaten Konawe Tahun 2025

Durasi Baca: 1:16 menit

Berikut adalah data lengkap rincian Dana Desa Kabupaten Konawe Tahun 2025 untuk seluruh desa yang ada, yaitu sebanyak 291 desa. Rincian alokasi dana setiap desa di Kabupaten Konawe dapat dilihat…

Baca Berita

Tinggalkan Komentar